MADIUN // FAKTA88.CO.ID // Polemik terkait pemberian penghargaan CNN Indonesia Awards 2025 kepada Ketua Umum Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, Drs. R. Murdjoko HW, menuai tanggapan tegas dari internal organisasi. Salah satu perwakilan Tim Lembaga Hukum dan Advokasi (LHA) PSHT Pusat Madiun, Amriza Khoirul Fachri, menegaskan bahwa pemberian anugerah tersebut sudah tepat secara hukum maupun fakta organisasi.
Menurut Amriza, CNN Indonesia dalam hal ini memberikan penghargaan kepada PSHT sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) yang sah, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan (UU Ormas).
“Dalam Pasal 10 ayat (1) huruf b UU Ormas disebutkan dengan jelas bahwa Ormas dapat berbentuk tidak berbadan hukum. Artinya, PSHT Pusat Madiun sebagai ormas yang sah tetap memiliki kedudukan hukum dan legitimasi organisasi tanpa harus berbadan hukum,” tegas Amriza.
Ia menambahkan, PSHT Pusat Madiun memiliki dan memegang hak atas kelas merek 41, termasuk panji, lambang, dan atribut resmi yang telah diakui secara hukum. Hal itu memperkuat posisi PSHT Pusat Madiun sebagai entitas yang sah dan berhak mewakili organisasi dalam setiap kegiatan publik maupun penghargaan.
Lebih jauh, Amriza menilai langkah somasi dan rencana pelaporan ke Dewan Pers yang dilontarkan pihak lain sebagai narasi yang berpotensi menyesatkan publik dan justru membuat gaduh di internal warga PSHT.
“Kalau ada pihak yang ingin memancing keributan atau menimbulkan kegaduhan dengan menggiring opini seolah-olah CNN melakukan pelanggaran hukum, kami dari LHA PSHT Pusat Madiun tidak akan tinggal diam. Kami siap menempuh langkah hukum,” ujarnya tegas.
Amriza menegaskan bahwa pihaknya mendukung sepenuhnya langkah CNN Indonesia yang memberikan apresiasi kepada PSHT Pusat Madiun sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi organisasi tersebut terhadap pembinaan generasi muda dan pelestarian nilai-nilai persaudaraan.
“CNN Indonesia justru memberikan penghargaan atas kiprah PSHT dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan, olahraga, dan kebudayaan. Ini bukan soal siapa yang menang gugatan, tapi tentang siapa yang tetap konsisten menjaga marwah organisasi,” tutupnya.
Dengan demikian, LHA PSHT Pusat Madiun mengimbau semua pihak untuk menghormati proses hukum dan tidak membawa nama besar organisasi ke dalam ruang konflik yang dapat merusak persaudaraan antarwarga Setia Hati Terate.
Social Footer